Bibi Junyo sering mengurus keluarga mendiang adiknya. ――Saat dia membuka selnya. Dia menjalin hubungan dengan Naoya. Suami saudara perempuannya— Keponakannya, Tuan Jeong, diam-diam mengungkapkan perasaannya kepadanya. Ketika dia mengetahui kebenaran ini, dia merasa sangat sedih dan marah – dia tidak bisa menahan keinginannya pada Shunsei. Maka dia memukul pantatnya dengan keras dan berkata: Jika lubang di depan adalah ayahmu, maka lubang di belakang adalah milikku! Kepalaku sakit seperti mau meledak sehingga tidak ada yang bisa diajak berkonsultasi, dan aku merasakan sakit yang tak bersuara di anusku.